Selayang Pandang Tentang Robotik

Sabtu, 03 Desember 2011

Bandit Robot Khusus Didesain Untuk Berinteraksi Dengan Anak Autis

Loading ... Loading ...
Seorang anak autis dikenal memiliki cara berpikir dan tingkah laku yang berbeda. Bahkan biasanya, karena tingkah laku yang cenderung aneh, tak jarang anak-anak autis akan terpisah dari lingkungannya.

Sebuah laboratorium penelitian robotik di University of Southern California, Amerika,  saat ini telah membuat robot yang dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi dengan anak-anak autis. Robot yang memang didesain khusus untuk anak autis tersebut diberi nama bandit.
Maja Mataric, wakil direktur Lab robotik mengatakan bahwa anak autis cenderung untuk merespon dengan baik kepada robot. Hal ini sangat jarang mereka tunjukkan ketika mereka berinteraksi dengan publik.
Kepada ABCNews.com, Mataric mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tes terhadap robot untuk anak autis tersebut. Dari hasil penelitian awal, didapatkan bahwa anak autis berinteraksi cukup baik dengan robot yang berbentuk manusia tersebut. Mereka bahkan bermain dengan robot tersebut, meniru tingkah lakunya, serta menunjukkan empati.
Oleh karena itu, pihaknya bersemangat untuk meneruskan penelitian tersebut. Hasilnya, kini mereka sudah bisa membuat sebuah software yang dapat menganalisis respon dari anak autis, apakah mereka sedang berinteraksi dengan senang atau tidak.
Bandit memiliki bentuk yang hampir mirip dengan manusia. Terdapat alis mata dan mulut yang dapat bergerak. Selain itu terdapat pula sensor gerak yang membuatnya dapat melangkah maju atau mundur.


Castrol Rancang Robot Pesepakbola Untuk Tandingi Kehebatan Ronaldo


Loading ... Loading ...

Menendang si kulit bundar tampaknya bukan lagi monopoli manusia semata. Atas kreativitas yang begitu inovatif dengan balutan kecanggihan teknologi saat ini, baru-baru ini telah hadir sebuah robot yang mampu melakukan tendangan bola menandingi tendangan dasyat dari seorang pemain sepakbola kelas dunia.
Pemain sepakbola sekarang ini pada umumnya memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang harfiah yaitu fisik yang cepat terkuras, emosi yang terkadang kurang terkendali dan tampak cengeng. Mengingat kelemahan yang dimiliki manusia itulah, masuk akal saja kalau ada gagasan untuk menggantikan peran manusia dengan peran robot pada suatu hari nanti.
Penyelenggaraan piala sepak bola dunia memang tinggal menghitung bulan saja. Berkaitan dengan itu, telah digelar sebuah pameran robot yang disponsori oleh Castrol beberapa waktu yang lalu.
Adapun maksud diadakannya pameran robot ini adalah untuk mengalahkan tendangan kaki pemain Christiano Ronaldo yang dapat menendang bola dengan kecepatan 130 km per jam. Namun dari apa yang diperagakan, ternyata robot persembahan Castrol ini telah berhasil menendang bola dengan kecepatan melebihi 200 km per jam. Dan ini menandakan tendangan bola robot tersebut lebih dasyat dan dapat menandingi kekuatan tendangan yang dimiliki oleh Christiano Ronaldo. Hmm, tapi kira-kira kalau suatu hari nanti robot bermain bola, apakah akan muncul kerusuhan dari para penontonnya ya?! Semoga saja tidak.



Era Robotik Indonesia di Depan Mata

Posted by Administrator | Pada : 7:05 AM

Anda pernah menonton film Surrogates yang dibintangi oleh aktor kawakan Bruce Willis? Film yang bercerita tentang robot-robot pengganti manusia ini nampaknya akan segera menjadi kenyataan.

Bagaimana tidak, kehidupan manusia saat ini dihadapkan dengan perkembangan teknologi canggih yang tidak dapat dihindari. Anda mungkin bisa melihat realita yang berkembang saat ini banyak robot-robot menyerupai manusia atau disebut dengan humanoid telah dikembangkan.

Ada yang bisa menari, ada yang bisa bermain biola. Di Jepang saja sudah ada humanoid yang menyerupai perempuan cantik dan sempurna untuk diperjualbelikan. Tidak hanya itu, robot-robot pun digunakan di pabrik-pabrik, medan pertempuran, dan juga di meja operasi.

Mungkin dulu harus menjadi programer handal untuk dapat mengendalikan sebuah robot. Tapi dengan sistem cloud computing yang akan dikembangkan oleh Microsoft, Institute of Technology Purwadhika Nusantara, dan World Robotic Explorer nampaknya semua orang dapat memiliki robot pintar dan dapat mengendalikannya.

Seperti diketahui, cloud computing adalah database yang dapat diakses dengan menggunakan internet. Semua data akan tersimpan di server, semua orang dapat mengakses data tersebut melalui teknologi yang dimilikinya seperti smartphone, netbook atau notebook. Karena itu, data yang ada tidak terbatas dibandingkan data yang ada pada sebuah gadget.

Dulu jamannya komputer-komputer besar berukuran seperti lemari. Orang harus terhubung dengan terminal atau server untuk mengakses data. Lalu, berkembang komputer individu atau notebook untuk dapat menyimpan data pribadi.

Sesuai perkembangan, para ahli pun menganggap hal tersebut tidak cukup. Setelah berkembangya teknologi internet, berkembang pula teknologi cloud computing yang tidak terbatas.

Dengan teknologi ini, ketiga badan yang bergerak dibidang pengembangan IT di atas mencoba mengembangkan robot-robot pintar dengan tingkat intelegensia yang tinggi.

Dengan sistem ini, tidak perlu jadi seorang programer, semua orang bahkan yang tidak memiliki keahlian dibidang IT sekali pun dapat mengendalikan robot dengan menggunakan gadget yang sering digunakannya melalui jaringan internet dan tanpa sistem komputerisasi canggih karena otak robot semua tersimpan di dalam 'awan' atau internet.

"Robot pun dapat berkomunikasi dengan robot di belahan dunia lain, serta dapat berkomunikasi dengan manusia tanpa mengenal jarak," ujar Purwo Hartono, pendiri Institute of Technology Purwadhika Nusantara, saat ditemui wartawan di WRE, Thamrin City, 27 Juni 2011.

Jadi, orang dapat mengendalikan robot-robot mereka dari jarak jauh sekalipun dengan hanya mengandalkan internet.

Namun, apakah mungkin pengembangan robotik di Indonesia akan berjalan
mulus mengingat infrastruktur di negara ini masih kacau balau?

Menurut Risman Adnan, Development & Platform Director Microsoft Indonesia, infrastruktur memang salah satu kelemahan tetapi ia tidak ingin hal tersebut menjadi batu sandungan besar bagi berkembangnya dunia robotik Indonesia. "Halangan terbesar itu sebenarnya terletak pada bandwidth karena di Indonesia masih mahal," kata Risman.

Namun demikian, hal ini tentu tidak menyurutkan langkah ketiga lembaga tersebut. Bahkan menurut Jully Tjindrawan, pendiri World Robotic Explorer, mereka telah mengembangkan robot yang dapat dikendalikan melalui OS apple seperti iPad, iPhone, ataupun Mac. "Kita sudah mengembangkan pengendalian dari iPad dan iPhone, saat ini sedang dikembangkan pengendalian robot dari OS android dan microsoft," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, World Robotic Explorer pun memperlihatkan kecanggihan robot yang dikendalikan dengan iPad. Dan memang, terlihat sangat canggih dan mudah.